Sumber foto: Rohan Clarke @pbase.com
Nama Latin : Hieraaetus morphnonides (Gould, 1841)
Nama Inggris : Little Eagle
Deskripsi:
Berukuran kecil (34-48 cm). Burung pemangsa yang tegap dengan sayap bundar, panjang dan datar ketika terbang. Ekor lebar berujung tumpul dengan ujung sayap gelap yang terlihat jelas, tungkai berbulu. Tubuh bagian bawah pucat dengan satu pita gelap di dada. Bagian bawah ekor gelap dan tidak berpalang.
Suara :
Biasanya tidak bersuara, tetapi bersiul “sip-sip-seeee” melengking selama terbang.
Penyebaran global :
Papua, Kep. Maluku, dan Australia.
Penyebaran lokal :
Jarang ditemui dan terpencar di seluruh Papua, dan Kep. Maluku sampai ketinggian 1950 m.
Kebiasaan :
Sering terbang di atas dan tepi hutan. Burung pemburu yang tidak mencolok. Jarang menangkap mangsa di udara, biasanya terbang rendah diantara lokasi-lokasi bertengger, menyerang mangsa yang ada di tanah dengan terbang dan menukik cepat dari lokasi bertengger.
Makanan :
Mamalia, burung, reptil, terkadang juga memakan bangkai hewan dan serangga besar.
Perkembangbiakan :
Musim berbiak Agustus-Oktober, dan bisa diperpanjang sampai Desember. Sarang di percabangan utama pohon 5-45 m di atas permukaan tanah. Telur biasanya 2 butir (1-3), yang dierami selama 36-41 hari. Anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang umur 54-66 hari.
Deskripsi:
Berukuran kecil (34-48 cm). Burung pemangsa yang tegap dengan sayap bundar, panjang dan datar ketika terbang. Ekor lebar berujung tumpul dengan ujung sayap gelap yang terlihat jelas, tungkai berbulu. Tubuh bagian bawah pucat dengan satu pita gelap di dada. Bagian bawah ekor gelap dan tidak berpalang.
Suara :
Biasanya tidak bersuara, tetapi bersiul “sip-sip-seeee” melengking selama terbang.
Penyebaran global :
Papua, Kep. Maluku, dan Australia.
Penyebaran lokal :
Jarang ditemui dan terpencar di seluruh Papua, dan Kep. Maluku sampai ketinggian 1950 m.
Kebiasaan :
Sering terbang di atas dan tepi hutan. Burung pemburu yang tidak mencolok. Jarang menangkap mangsa di udara, biasanya terbang rendah diantara lokasi-lokasi bertengger, menyerang mangsa yang ada di tanah dengan terbang dan menukik cepat dari lokasi bertengger.
Makanan :
Mamalia, burung, reptil, terkadang juga memakan bangkai hewan dan serangga besar.
Perkembangbiakan :
Musim berbiak Agustus-Oktober, dan bisa diperpanjang sampai Desember. Sarang di percabangan utama pohon 5-45 m di atas permukaan tanah. Telur biasanya 2 butir (1-3), yang dierami selama 36-41 hari. Anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang umur 54-66 hari.
No comments:
Post a Comment