Nama Latin : Circus melanoleucos (Pennant, 1769)
Nama Inggris : Pied Harrier
Deskripsi:
Berukuran agak kecil (42 cm) sayap ramping. Jantan: bulu utama hitam, putih, dan abu-abu; kepala, tenggorokan, dan dada hitam polos. Betina: bagian atas coklat bercoret tersapu abu-abu, tunggir putih, ekor bergaris-garis, tubuh bagian bawah kuning tua bercoretan merah kasar. Bagian bawah sayap terbang bergaris-garis kehitaman. Remaja: tubuh bagian atas coklat gelap dengan garis pita putih di atas penutup ekor atas, tubuh bagian bawah coklat berangan bercoretan kuning tua merah karat.
Iris coklat pucat, paruh warna tanduk, kaki kuning.
Suara:
Biasanya diam.
Penyebaran global:
Berbiak di Asia bagian timur laut. Bermigrasi ke Asia Tenggara, Filipina, dan Kalimantan bagian utara pada musim dingin.
Penyebaran lokal:
Di beberapa tempat biasa ditemukan sebagai pengunjung pada musim dingin di Kalimantan bagian utara ke arah selatan dataran tinggi Kelabit, dan kadang mencapai bagian lain dari pulau Kalimantan dan Sumatra.
Burung betina, sumber foto: Con Foley @Pbase
Kebiasaan:
Burung yang penyendiri, sesekali bergabung dengan jenis Elang-rawa lain. Aktif memperlihatkan kemampuan terbang di udara pada awal-awal masa siklus bersarang. Meluncur rendah di atas daerah terbuka, rawa, padang gelagah, dan sawah.
Makanan:
Tikus dan mamalia kecil lainnya, katak, kadal, dan serangga seperti belalang dan kumbang. Juga memakan telur, anakan, dan burung dewasa. Jenis burung yang dimakan antara lain bondol dan pipit. Jenis makanan lainnya: ular, ikan, dan sesekali bangkai hewan.
Perkembangbiakan:
Musim berbiak pertengahan Mei sampai Agustus. Sarang berbentuk datar tersusun atas rumput, tifa, dan bagian tumbuhan lain yang ada di sekitar sarang, yang biasanya berada di lahan basah. Telur 3-6 (biasanya 4-5) yang dierami selama 30 hari. Mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang setelah berumur 1 bulan.
Nama Inggris : Pied Harrier
Deskripsi:
Berukuran agak kecil (42 cm) sayap ramping. Jantan: bulu utama hitam, putih, dan abu-abu; kepala, tenggorokan, dan dada hitam polos. Betina: bagian atas coklat bercoret tersapu abu-abu, tunggir putih, ekor bergaris-garis, tubuh bagian bawah kuning tua bercoretan merah kasar. Bagian bawah sayap terbang bergaris-garis kehitaman. Remaja: tubuh bagian atas coklat gelap dengan garis pita putih di atas penutup ekor atas, tubuh bagian bawah coklat berangan bercoretan kuning tua merah karat.
Iris coklat pucat, paruh warna tanduk, kaki kuning.
Suara:
Biasanya diam.
Penyebaran global:
Berbiak di Asia bagian timur laut. Bermigrasi ke Asia Tenggara, Filipina, dan Kalimantan bagian utara pada musim dingin.
Penyebaran lokal:
Di beberapa tempat biasa ditemukan sebagai pengunjung pada musim dingin di Kalimantan bagian utara ke arah selatan dataran tinggi Kelabit, dan kadang mencapai bagian lain dari pulau Kalimantan dan Sumatra.
Burung betina, sumber foto: Con Foley @Pbase
Kebiasaan:
Burung yang penyendiri, sesekali bergabung dengan jenis Elang-rawa lain. Aktif memperlihatkan kemampuan terbang di udara pada awal-awal masa siklus bersarang. Meluncur rendah di atas daerah terbuka, rawa, padang gelagah, dan sawah.
Makanan:
Tikus dan mamalia kecil lainnya, katak, kadal, dan serangga seperti belalang dan kumbang. Juga memakan telur, anakan, dan burung dewasa. Jenis burung yang dimakan antara lain bondol dan pipit. Jenis makanan lainnya: ular, ikan, dan sesekali bangkai hewan.
Perkembangbiakan:
Musim berbiak pertengahan Mei sampai Agustus. Sarang berbentuk datar tersusun atas rumput, tifa, dan bagian tumbuhan lain yang ada di sekitar sarang, yang biasanya berada di lahan basah. Telur 3-6 (biasanya 4-5) yang dierami selama 30 hari. Mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang setelah berumur 1 bulan.
No comments:
Post a Comment