Nama Latin : Spilornis cheela (Latham, 1790)
Nama Inggris : Crested Serpent Eagle
Deskripsi:
Berukuran sedang (50 cm), berwarna gelap. Sayap sangat lebar membulat, ekor pendek. Dewasa: tubuh bagian atas coklat abu-abu gelap, tubuh bagian bawah coklat. Perut, sisi tubuh, dan lambungnya berbintik-bintik putih, terdapat garis abu-abu lebar di tengah garis-garis hitam pada ekor. Jambulnya pendek dan lebar, berwarna hitam dan putih. Ciri khasnya adalah kulit kuning tanpa bulu di antara mata dan paruh. Pada waktu terbang, terlihat garis putih lebar pada ekor dan garis putih pad pinggir belakang sayap. Ras Kalimantan berwarna lebih pucat dan coklat. Remaja: mirip dewasa, tetapi lebih coklat dan lebih banyak warna putih pada bulu.
Iris kuning, paruh coklat-abu-abu, kaki kuning.
Suara:
Sangat ribut, melayang-layang di atas hutan, mengeluarkan syara nyaring dan lengking “kiu-liu”, “kwiiik-kwi”, atau “ke-liik-liik” yang khas, dengan tekanan pad dua nada terakhir, dan “kokokoko” yang lembut.
Penyebaran global:
India, Cina selatan, Asia tenggara, Palawan, dan Sunda Besar.
Penyebaran lokal:
Terdapat di seluruh Sunda Besar dan mungkin merupakan elang yang paling umum di daerah berhutan sampai pada ketinggian 1.900 m.
Kebiasaan:
Sering terlihat terbang melingkar di atas hutan dan perkebunan, antar psangan sering saling memanggil. Pada saat bercumbu, pasangan memperlihatkan gerakan aerobatik yang menakjubkan walaupun biasanya tidak terlalu gesit. Sering bertengger pada dahan yang besar di hutan yang teduh sambil mengamati permukaan tanah di bawahnya.
Makanan:
Ular, kadal, katak, verteberata, dan terkadang mamalia kecil.
Perkembangbiakan:
Sarang di hutan yang rapat tersusun dari ranting berlapis dedaunan. Telur 1-2 berwarna putih suram dengan bercak kemerahan. Berbiak setiap waktu sepanjang tahun.
Nama Inggris : Crested Serpent Eagle
Deskripsi:
Berukuran sedang (50 cm), berwarna gelap. Sayap sangat lebar membulat, ekor pendek. Dewasa: tubuh bagian atas coklat abu-abu gelap, tubuh bagian bawah coklat. Perut, sisi tubuh, dan lambungnya berbintik-bintik putih, terdapat garis abu-abu lebar di tengah garis-garis hitam pada ekor. Jambulnya pendek dan lebar, berwarna hitam dan putih. Ciri khasnya adalah kulit kuning tanpa bulu di antara mata dan paruh. Pada waktu terbang, terlihat garis putih lebar pada ekor dan garis putih pad pinggir belakang sayap. Ras Kalimantan berwarna lebih pucat dan coklat. Remaja: mirip dewasa, tetapi lebih coklat dan lebih banyak warna putih pada bulu.
Iris kuning, paruh coklat-abu-abu, kaki kuning.
Suara:
Sangat ribut, melayang-layang di atas hutan, mengeluarkan syara nyaring dan lengking “kiu-liu”, “kwiiik-kwi”, atau “ke-liik-liik” yang khas, dengan tekanan pad dua nada terakhir, dan “kokokoko” yang lembut.
Penyebaran global:
India, Cina selatan, Asia tenggara, Palawan, dan Sunda Besar.
Penyebaran lokal:
Terdapat di seluruh Sunda Besar dan mungkin merupakan elang yang paling umum di daerah berhutan sampai pada ketinggian 1.900 m.
Kebiasaan:
Sering terlihat terbang melingkar di atas hutan dan perkebunan, antar psangan sering saling memanggil. Pada saat bercumbu, pasangan memperlihatkan gerakan aerobatik yang menakjubkan walaupun biasanya tidak terlalu gesit. Sering bertengger pada dahan yang besar di hutan yang teduh sambil mengamati permukaan tanah di bawahnya.
Makanan:
Ular, kadal, katak, verteberata, dan terkadang mamalia kecil.
Perkembangbiakan:
Sarang di hutan yang rapat tersusun dari ranting berlapis dedaunan. Telur 1-2 berwarna putih suram dengan bercak kemerahan. Berbiak setiap waktu sepanjang tahun.
No comments:
Post a Comment